asisfrancisnews
Wikipedia
Hasil penelusuran
Selasa, 26 November 2019
Selasa, 19 November 2019
Dua Pelajar SMA Ile Boleng Terima Sertifikat Konferda Anak
Dua Pelajar asal SMA Ile Boleng,
Flotim menerima penghargaan berupa sertifikat hasil kegiatan Koferda Anak
tingkat Kabupaten Flores Timur yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk,
KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kedua pelajar yang menjadi duta
dari Kecamatan Ileboleng, yakni Martinus Mangu dan Andriani Ina Uba Atamukin. Keduanya
berasal dari Desa Lewokeleng dan Desa Lewat. Dalam kegiatan Konferda Anak Tingkat
Kabupaten Flotim, kedua pelajar SMA Ile Boleng tersebut berhasil meraih peringkat 3 dalam pemaparan
profil kecamatan.
Kepada Media, Kedua Pelajar SMA
Ile Boleng merasa bangga karena telah di pilih menjadi utusan kecamatan dalam Konferda
Anak Tingkat Kabupaten Flotim Tahun 2019. Menurut keduanya banyak informasi
yang didapatkan dalam rangka untuk mengembangkan potensi, seperti menyatakan
pendapat, berpartisipasi dan berkreasi dalam upaya kampanye pemenuhan hak anak,
termasuk turut membangun persepsi positif masyarakat terhadap perlunya memenuhi
hak-hak anak.
Kordinator PKB Ileboleng, Yuliana
Sare Payong dalam penyerahan sertifikat kepada kedua pelajar SMA Ile Boleng, mengharapkan
agar berbagai pengetahuan dan informasi penting yang diperoleh dari kegiatan
Konferda Anak dapat diimplementasikan dalam kehidupan di keluarga, sekolah dan
masyarakat untuk menyongssong masa depan yang lebih cerah. Lebih lanjut Sare
Payong mendorong agar tetap semangat dalam belajar untuk meraih prestasi di
masa yang akan datang.
Rabu, 13 November 2019
Selasa, 12 November 2019
Rabu, 06 November 2019
Gebrakan Pemkab Flotim Atasi RTLH Melalui Program BSPS Kementerian PUPR
Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus berupanya mencari dalam terobosan
dalam menangani masalah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di Kabupaten Flores
Timur. Salah satu terobosan Pemkab Flotim selalu mendapat tanggapan baik dari
pemerintah pusat. Melalui proposal yang di kirim ke Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu juga mendapat angin segar melalui Program BSPS
(Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
Salah satu upaya pemerintah khususnya Kementerian PUPR dalam
menangani masalah RTLH di Kabupaten Flores Timur adalah melalui penyaluran dana
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” ujar Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul
Hamid saat menerima audiensi Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon
di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa
(5/11/2019).
Menurut Khalawi, program BSPS merupakan sebuah gerakkan untuk
meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam membangun rumahnya. Pemerintah juga
memberikan bantuan berupa dana stimulan untuk membangkitkan semangat gotong
royong di daerah.
“Pemerintah menyalurkan dana BSPS sebesar Rp 17,5 juta untuk peningkatan
kualitas rumah dan Rp 35 juta untuk pembangunan rumah baru. Kalau
dihitung-hitung, angka bantuan tersebut tidaklah cukup, tapi dengan bantuan
dari masyarakat sekitar dan keluarga yang mampu, maka dana yang sedikit
tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun RTLH menjadi rumah yang lebih layak
huni,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon
menyatakan, dari hasil pendataan yang dilakukan saat masih ada sekitar 7.000
RTLH di daerah tersebut. Untuk itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan
pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah desa untuk sama-sama berkontribusi
mengrangi angka RTLH tersebut.
Hal itu dikarenakan daerah tersebut menjadi tempat wisata religi yakni
Tradisi Semana Santa yang selalu ramai di kunjungi ribuan wisatawan dan umat
Katholik dari berbagai daerah. Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual
perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh
umat Katholik di Larantuka, Flores Timur.
“Setiap agenda Semana Santa digelar pengunjung dari luar Flores Timur
cukup banyak yang datang. Jumlahnya bisa mencapai sekitar 5.000 an orang.
Prosesi Semana Santa dilaksanakan setiap bulan April dan religi itu telah
berlangsung sekitar 500 tahun,” katanya.
Tahun lalu, imbuhnya, Pemkab Flores Timur mendapatkan BSPS atau bedah
rumah sekitar 300 unit rumah. Bantuan tersebut telah disalurkan dan
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Tahun ini kami mengajukan proposal bantuan BSPS untuk 700 unit rumah.
Kami berterimakasih atas bantuan perumahan yang telah disampaikan kepada
masyarakat di Flores Timur. Rencananya bulan depan kami akan melakukan serah
terima BSPS kepada masyarakat,” tandasnya
Penebar Kebencian Online dan Offline, Musuh Besar Kebebasan Berekspresi
Mengamati
fenomena yang sering muncul dalam aktivitas maya,banyak pengguna medsos yang kemungkinan
tidak memahami yang namanya kebebasan berkekspresi yang mengikat. Artinya adanya
kebebasan dalam bentuk tulisan, maupun ujarannya seolah-olah itu adalah fungsi kebebasan
berekspresi dalam benaknya.
Dari lintasan online sering kita menemukan para penyebar kebencian di mana saja, baik dalam
status berandanya, kolom komentar, forum-forum online, cuitan di linimasi dan
lain sebagainya.
Dari
lintasan ofline sering muncul carut marut yang bermuara pada pencemaran nama
baik sesorang.
Kedua alam tersebut adalah sama-sama sebagai penghuni dan penguna manusia di muka
bumi ini. Sebagai penghuni kedua alam ini pasti memiliki tata aturan dalam
perikehidupanya. Apalagi kita hidup berbangsa dan bernegara yang berpancasilais.
Sering
kita membaca dari berbagai media, para aktivis sering bergejolak melawan hal
tersebut, dengan menyeruhkan pemerintah agar segera menagani kasus-kasus penyebar
kebencian di internet dalam bentuk pemantauan dan penyaringan kontek, serta
memasukan edukasi wajib tentang literasi internet ke sekolah-sekolah.
Dari
aspek hukum ada yang diikat dengan UU ITE, yang melarang menyebar kebencian,
permusuhan. Terlepas dari itu sebagai manusia yang berbuday pasti memiliki norma atau tata aturan yang disebut dengan hukum tidak tertulis itu. Akan tetapi kemungkinan saja kita dihantui dengan nostalgia perkembangan
teknologi yang membuat kita terlena dalam memahami jati diri sebagai insan pancasilais yang berbudaya.
Ini
yang menjadi pekerjaan rumah
kita dalam meyiapkan generasi kita mendatang dalam memaknai hidup dan kehidupan
yang diberikan EmpuNya.
Langganan:
Postingan (Atom)