Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 19 November 2019

Dua Pelajar SMA Ile Boleng Terima Sertifikat Konferda Anak






Dua Pelajar asal SMA Ile Boleng, Flotim menerima penghargaan berupa sertifikat hasil kegiatan Koferda Anak tingkat Kabupaten Flores Timur yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk, KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kedua pelajar yang menjadi duta dari Kecamatan Ileboleng, yakni Martinus Mangu dan Andriani Ina Uba Atamukin. Keduanya berasal dari Desa Lewokeleng dan Desa Lewat. Dalam kegiatan Konferda Anak Tingkat Kabupaten Flotim, kedua pelajar SMA Ile Boleng tersebut  berhasil meraih peringkat 3 dalam pemaparan profil kecamatan.
Kepada Media, Kedua Pelajar SMA Ile Boleng merasa bangga karena telah di pilih menjadi utusan kecamatan dalam Konferda Anak Tingkat Kabupaten Flotim Tahun 2019. Menurut keduanya banyak informasi yang didapatkan dalam rangka untuk mengembangkan potensi, seperti menyatakan pendapat, berpartisipasi dan berkreasi dalam upaya kampanye pemenuhan hak anak, termasuk turut membangun persepsi positif masyarakat terhadap perlunya memenuhi hak-hak anak.
Kordinator PKB Ileboleng, Yuliana Sare Payong dalam penyerahan sertifikat kepada kedua pelajar SMA Ile Boleng, mengharapkan agar berbagai pengetahuan dan informasi penting yang diperoleh dari kegiatan Konferda Anak dapat diimplementasikan dalam kehidupan di keluarga, sekolah dan masyarakat untuk menyongssong masa depan yang lebih cerah. Lebih lanjut Sare Payong mendorong agar tetap semangat dalam belajar untuk meraih prestasi di masa yang akan datang.


Rabu, 06 November 2019

Gebrakan Pemkab Flotim Atasi RTLH Melalui Program BSPS Kementerian PUPR


Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus berupanya mencari dalam terobosan dalam menangani masalah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di Kabupaten Flores Timur. Salah satu terobosan Pemkab Flotim selalu mendapat tanggapan baik dari pemerintah pusat. Melalui proposal yang di kirim ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu juga mendapat angin segar melalui Program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).

Salah satu upaya pemerintah khususnya Kementerian PUPR dalam menangani masalah RTLH di Kabupaten Flores Timur adalah melalui penyaluran dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat menerima audiensi Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Menurut Khalawi, program BSPS merupakan sebuah gerakkan untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam membangun rumahnya. Pemerintah juga memberikan bantuan berupa dana stimulan untuk membangkitkan semangat gotong royong di daerah.
“Pemerintah menyalurkan dana BSPS sebesar Rp 17,5 juta untuk peningkatan kualitas rumah dan Rp 35 juta untuk pembangunan rumah baru. Kalau dihitung-hitung, angka bantuan tersebut tidaklah cukup, tapi dengan bantuan dari masyarakat sekitar dan keluarga yang mampu, maka dana yang sedikit tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun RTLH menjadi rumah yang lebih layak huni,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon menyatakan, dari hasil pendataan yang dilakukan saat masih ada sekitar 7.000 RTLH di daerah tersebut. Untuk itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah desa untuk sama-sama berkontribusi mengrangi angka RTLH tersebut.

Hal itu dikarenakan daerah tersebut menjadi tempat wisata religi yakni Tradisi Semana Santa yang selalu ramai di kunjungi ribuan wisatawan dan umat Katholik dari berbagai daerah. Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katholik di Larantuka, Flores Timur.
“Setiap agenda Semana Santa digelar pengunjung dari luar Flores Timur cukup banyak yang datang. Jumlahnya bisa mencapai sekitar 5.000 an orang. Prosesi Semana Santa dilaksanakan setiap bulan April dan religi itu telah berlangsung sekitar 500 tahun,” katanya.
Tahun lalu, imbuhnya, Pemkab Flores Timur mendapatkan BSPS atau bedah rumah sekitar 300 unit rumah. Bantuan tersebut telah disalurkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Tahun ini kami mengajukan proposal bantuan BSPS untuk 700 unit rumah. Kami berterimakasih atas bantuan perumahan yang telah disampaikan kepada masyarakat di Flores Timur. Rencananya bulan depan kami akan melakukan serah terima BSPS kepada masyarakat,” tandasnya









Penebar Kebencian Online dan Offline, Musuh Besar Kebebasan Berekspresi


Mengamati fenomena yang sering muncul dalam aktivitas maya,banyak pengguna medsos yang kemungkinan tidak memahami yang namanya kebebasan berkekspresi yang mengikat. Artinya adanya kebebasan dalam bentuk tulisan, maupun ujarannya seolah-olah itu adalah fungsi kebebasan berekspresi dalam benaknya.
Dari lintasan online sering kita menemukan para penyebar kebencian di mana saja, baik dalam status berandanya, kolom komentar, forum-forum online, cuitan di linimasi dan lain sebagainya.
Dari lintasan ofline sering muncul carut marut yang bermuara pada pencemaran nama baik sesorang.
Kedua  alam tersebut adalah sama-sama sebagai penghuni dan penguna manusia di muka bumi ini. Sebagai penghuni kedua alam ini pasti memiliki tata aturan dalam perikehidupanya. Apalagi kita hidup berbangsa dan bernegara yang berpancasilais.
Sering kita membaca dari berbagai media, para aktivis sering bergejolak melawan hal tersebut, dengan menyeruhkan pemerintah agar segera menagani kasus-kasus penyebar kebencian di internet dalam bentuk pemantauan dan penyaringan kontek, serta memasukan edukasi wajib tentang literasi internet ke sekolah-sekolah.
Dari aspek hukum ada yang diikat dengan UU ITE, yang melarang menyebar kebencian, permusuhan. Terlepas dari itu sebagai manusia yang berbuday pasti memiliki norma atau tata aturan yang disebut dengan hukum tidak tertulis itu. Akan tetapi kemungkinan saja kita dihantui dengan nostalgia perkembangan teknologi yang membuat kita terlena dalam memahami jati diri sebagai insan pancasilais yang berbudaya.
Ini yang menjadi  pekerjaan rumah kita dalam meyiapkan generasi kita mendatang dalam memaknai hidup dan kehidupan yang diberikan EmpuNya.