Wikipedia
Hasil penelusuran
Selasa, 26 November 2019
Selasa, 19 November 2019
Dua Pelajar SMA Ile Boleng Terima Sertifikat Konferda Anak
Dua Pelajar asal SMA Ile Boleng,
Flotim menerima penghargaan berupa sertifikat hasil kegiatan Koferda Anak
tingkat Kabupaten Flores Timur yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk,
KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kedua pelajar yang menjadi duta
dari Kecamatan Ileboleng, yakni Martinus Mangu dan Andriani Ina Uba Atamukin. Keduanya
berasal dari Desa Lewokeleng dan Desa Lewat. Dalam kegiatan Konferda Anak Tingkat
Kabupaten Flotim, kedua pelajar SMA Ile Boleng tersebut berhasil meraih peringkat 3 dalam pemaparan
profil kecamatan.
Kepada Media, Kedua Pelajar SMA
Ile Boleng merasa bangga karena telah di pilih menjadi utusan kecamatan dalam Konferda
Anak Tingkat Kabupaten Flotim Tahun 2019. Menurut keduanya banyak informasi
yang didapatkan dalam rangka untuk mengembangkan potensi, seperti menyatakan
pendapat, berpartisipasi dan berkreasi dalam upaya kampanye pemenuhan hak anak,
termasuk turut membangun persepsi positif masyarakat terhadap perlunya memenuhi
hak-hak anak.
Kordinator PKB Ileboleng, Yuliana
Sare Payong dalam penyerahan sertifikat kepada kedua pelajar SMA Ile Boleng, mengharapkan
agar berbagai pengetahuan dan informasi penting yang diperoleh dari kegiatan
Konferda Anak dapat diimplementasikan dalam kehidupan di keluarga, sekolah dan
masyarakat untuk menyongssong masa depan yang lebih cerah. Lebih lanjut Sare
Payong mendorong agar tetap semangat dalam belajar untuk meraih prestasi di
masa yang akan datang.
Rabu, 13 November 2019
Selasa, 12 November 2019
Rabu, 06 November 2019
Gebrakan Pemkab Flotim Atasi RTLH Melalui Program BSPS Kementerian PUPR
Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus berupanya mencari dalam terobosan
dalam menangani masalah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di Kabupaten Flores
Timur. Salah satu terobosan Pemkab Flotim selalu mendapat tanggapan baik dari
pemerintah pusat. Melalui proposal yang di kirim ke Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu juga mendapat angin segar melalui Program BSPS
(Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
Salah satu upaya pemerintah khususnya Kementerian PUPR dalam
menangani masalah RTLH di Kabupaten Flores Timur adalah melalui penyaluran dana
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” ujar Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul
Hamid saat menerima audiensi Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon
di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa
(5/11/2019).
Menurut Khalawi, program BSPS merupakan sebuah gerakkan untuk
meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam membangun rumahnya. Pemerintah juga
memberikan bantuan berupa dana stimulan untuk membangkitkan semangat gotong
royong di daerah.
“Pemerintah menyalurkan dana BSPS sebesar Rp 17,5 juta untuk peningkatan
kualitas rumah dan Rp 35 juta untuk pembangunan rumah baru. Kalau
dihitung-hitung, angka bantuan tersebut tidaklah cukup, tapi dengan bantuan
dari masyarakat sekitar dan keluarga yang mampu, maka dana yang sedikit
tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun RTLH menjadi rumah yang lebih layak
huni,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon
menyatakan, dari hasil pendataan yang dilakukan saat masih ada sekitar 7.000
RTLH di daerah tersebut. Untuk itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan
pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah desa untuk sama-sama berkontribusi
mengrangi angka RTLH tersebut.
Hal itu dikarenakan daerah tersebut menjadi tempat wisata religi yakni
Tradisi Semana Santa yang selalu ramai di kunjungi ribuan wisatawan dan umat
Katholik dari berbagai daerah. Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual
perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh
umat Katholik di Larantuka, Flores Timur.
“Setiap agenda Semana Santa digelar pengunjung dari luar Flores Timur
cukup banyak yang datang. Jumlahnya bisa mencapai sekitar 5.000 an orang.
Prosesi Semana Santa dilaksanakan setiap bulan April dan religi itu telah
berlangsung sekitar 500 tahun,” katanya.
Tahun lalu, imbuhnya, Pemkab Flores Timur mendapatkan BSPS atau bedah
rumah sekitar 300 unit rumah. Bantuan tersebut telah disalurkan dan
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Tahun ini kami mengajukan proposal bantuan BSPS untuk 700 unit rumah.
Kami berterimakasih atas bantuan perumahan yang telah disampaikan kepada
masyarakat di Flores Timur. Rencananya bulan depan kami akan melakukan serah
terima BSPS kepada masyarakat,” tandasnya
Penebar Kebencian Online dan Offline, Musuh Besar Kebebasan Berekspresi
Mengamati
fenomena yang sering muncul dalam aktivitas maya,banyak pengguna medsos yang kemungkinan
tidak memahami yang namanya kebebasan berkekspresi yang mengikat. Artinya adanya
kebebasan dalam bentuk tulisan, maupun ujarannya seolah-olah itu adalah fungsi kebebasan
berekspresi dalam benaknya.
Dari lintasan online sering kita menemukan para penyebar kebencian di mana saja, baik dalam
status berandanya, kolom komentar, forum-forum online, cuitan di linimasi dan
lain sebagainya.
Dari
lintasan ofline sering muncul carut marut yang bermuara pada pencemaran nama
baik sesorang.
Kedua alam tersebut adalah sama-sama sebagai penghuni dan penguna manusia di muka
bumi ini. Sebagai penghuni kedua alam ini pasti memiliki tata aturan dalam
perikehidupanya. Apalagi kita hidup berbangsa dan bernegara yang berpancasilais.
Sering
kita membaca dari berbagai media, para aktivis sering bergejolak melawan hal
tersebut, dengan menyeruhkan pemerintah agar segera menagani kasus-kasus penyebar
kebencian di internet dalam bentuk pemantauan dan penyaringan kontek, serta
memasukan edukasi wajib tentang literasi internet ke sekolah-sekolah.
Dari
aspek hukum ada yang diikat dengan UU ITE, yang melarang menyebar kebencian,
permusuhan. Terlepas dari itu sebagai manusia yang berbuday pasti memiliki norma atau tata aturan yang disebut dengan hukum tidak tertulis itu. Akan tetapi kemungkinan saja kita dihantui dengan nostalgia perkembangan
teknologi yang membuat kita terlena dalam memahami jati diri sebagai insan pancasilais yang berbudaya.
Ini
yang menjadi pekerjaan rumah
kita dalam meyiapkan generasi kita mendatang dalam memaknai hidup dan kehidupan
yang diberikan EmpuNya.
Menulis, Bekerja Untuk Keabadian
Sejujurnya, menulis adalah suatu yang
menyenangkan bagi saya, dengan menulis saya bisa mencurahkan semua yang ada
dalam benak saya. Tapi, ketika saya membagikan tulisan saya ke public ada
perasaan campur aduk dalam hatiku. Apakah tulisan saya bisa diterima dan
dinikmati oleh public atau sebaliknya.
Jika menelanjangi lebih dalam
sebetulnya menulis itu sendiri merupakan sifat kerja. Ketika seseorang menulis
berarti orang tersebut sedang melakukan kegiatan kerja. Menurut sebagian orang
menulis adalah pekerjaan mudah tetapi banyak juga yang mengatakan menulis
adalah pekerjaan yang sulit, apalagi bagi orang yang tidak terbiasa menulis.
Dari kedua asumsi di atas aku termasuk kategori orang yang mengatakan pekerjaan menulis adalah hal yang sulit dan membuat kepala mumet,
ada benarnya juga itu semua disebabkan karena belum terbiasa dalam hal tulis
menulis.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/05/04/20242/menulis-adalah-bekerja-untuk-keabadian/#ixzz64VBWZzYa
Milenial, Ini Yang Maunya Koda Kewokot, Bukannya Gudang Garam
Pucuk
lontar (Koli U’bu) merupakan salah satu bahan baku, selain tembakau (kebako)
yang di gunakan untuk pembuatan rokok tradisional lamaholot (terlebih di Adonara)
yang adalah juga rokok khas masyarakat pulau Adonara. Bukannya hanya khasnya orang
dunia nyata, akan tetapi yang lebih khas lagi adalah nenek koyang yang sudah menghuni
wilayah khayangan (Kewokot).
Hal
ini terbukti bahwa setiap seremonial adat di Pulau Adonara harus dilengkapi
dengan rokok khasnya itu (Koli Kebako). Karena seremonial berarti kita
berhubungan dengan nenek moyang yang sudah menghuni alam baka.
Fenomena
seremonil adat yang sering diperlihatkan di Pulau Adonara jarang sekali atau hamper
tidak ada yang mengunakan rokok pabrikan al’a modern.
Terbuat
dari daun lontar yang telah dikeringkan dan selanjutnya dibersihkan dengan
menggunkan parang agar bulu-bulu halus
yang melekat pada daun dapat hilang, yang dalam Bahasa Adonara di sebut dengan ‘Gi’I
Koli’
Jenis
rokok yang merupakan tinggalan nenek moyang hingga saat ini tetap dipergunakan
sebagai identitas kita sebgai penikmat buday daerah.
Sebagai
generasi penerus budaya, kita di tuntut untuk terus mempertahankan jenis rokoknya
nenek moyang kita untuk memuliakan jati diri atau identias etnis lamaholot kita.
Walaupun karena perkembangan modernisasi, generasi milenial lamaholot tetap
kokoh memeliharanya demi peradaban.
Selasa, 05 November 2019
Lihat, Milenial Lamaholot Dengan Life Skillsnya
Keterampilan dalam mengolah makanan lokal di Lamaholot,
tidak selamnya menjadi milik ema-ema lamaholot. Kaum milenial lamaholotpun
tidak ketinggalan dalam mengolah si guri dan renyah itu (Jagung Titi).
Kemahiran sang milenial lamaholot ini menunjukan ,
bahwa meniti jagung (gae wata) adalah aktivitas budaya yang turun
temurun dibumi lamaholot.
Cinta budaya sejak dini perlu ditumbuhkembangkan dalam
diri kaum milenial lamaholot, khusunya yang perempuan (Ina Wae).
Bagi masyarakat Lamaholot, sebutan khas untuk
masyarakat Flores Timur, Lembata dan Alor Pantar, jagung titi adalah makanan
pokok yang telah dijadikan sebagai simbol pangan lokal dan menjadi ciri
kehidupan masyarakat yang tersebar di pulau-pulau kecil tersebut.
Dalam persepsi penulis, aktivtas yang
ditonjolkan tersebut harus di maknai sebagai sebuah tradisi yang harus
dipelihara dan ditanamkan sejak dini dalam mempertahankan identitas
kelamaholotan.
Upaya Lindungi Hak Anak, DP2KBP3A Flotim Gelar Konferda
Dalam
rangka mencipatakan generasi penerus bangsa yang ungul berbagai langkah dan
upaya terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Flores Timur. Melalui Dinas
Pengendalian Penduduk, KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A)
Kabupaten Flotim menggelar kegiatan Konferensi Anak Daerah (Konferda). Kegiatan
tersebut akan berlangsung dari tanggal 7-9 November 2019 yang bertempat di
Hotel Gelekat Nara Larantuka. Setiap kecamatan mengutus masing-masing peserta
berjumlah dua orang (unsur laki-laki dan perempuan).
Dalam
Konferda tersebut, DP2KBP3A Kabupaten Flores Timur akan menfasilitasi pertemuan
anak dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Flores Timur untuk berkumpul dan
mengetahui hak-hak anak, menunjukan kreasi, membangun hubungan dan komitmen
bersama, berorganisasi dan berbagai hal positif yang bermanfaat bagi perkembangan
anak.
Informasi
yang diperoleh melalui DP2KBP3A
Kabupaten Flores Timur, terkait kelengkapanya, peserta dapat melengkapi surat
persetujuan orang tua dan kepala sekolah, pakaian adat daerah masing-masing
yang dipakai saat pembukaan dan penyampaian profil kecamatan.
Keindahan Warisan Leluhur Hiasi Pasar Senadan Ile Boleng
Kecamatan
Ile Boleng yang terletak di pulau Adonara adalah salah satu penghasil kerajinan
tenun ikat dengan berbagai motif dengan warna-warni bergaris lurus lebar. Tidak
lain adalah Kewatek dan Nowing, dan juga
Senae (selndang).
Berbagai
cara pun terus dilakukan para penenun untuk mempromosikan salah satu ciri khas
keadonaraan itu.
Selain di jual
belikan di luar daerah, di daerah sendiripun gencar dilakukannya. Salah satu
pasar yang terletak di Desa Helan Langoyuwo, Kecamatan Ile Boleng yang di buka
hari Rabu dan Sabtu itu menjadi tempat nostalgianya para pengrajin tenun dalam kaitan
dengan urusan transaksional itu.Para pengrajin tenun yang berasal dari 21 desa
berlomba-lomba memasarkan produk warisan leluhur itu.Variasi hargapun menjadikan
tawaran menarik para pengunjung pasar. Menurut salah satu pengrajin asal desa Nobo
yang dikonfirmasi media, variasi harga tergantung dari motifnya, ada yang 300
ribu, 250 ribu, dan selandangnya 50 ribu.
Senin, 04 November 2019
Hadapi Bonus Demografi , Saatnya Generasi Milenial Berliterasi
Salah satu cara menghadapi yang
namanya Bonus Demografi yang puncaknya di tahun 2035, menurut hemat saya adalah
generasi milenial perlu belajar atau berliterasi. Bonus Demografi mulai tahun
2020 dan puncaknya di tahun 2035, karena di sana banyak persaingan usia
produktif yang memiliki SDM yang unggul dari berbagai latar belakang
kealihannya. Jika hal tersebut dapat dimanfaatkan, Indonesia akan mendapatkan
anugerah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Menghadapi persaingan tersebut, sudah saatnya generasi milenial harus
menyiapkan bekal sedemikian rupa dengan banyak berilmu. Generasi Milenial harus
memiliki soft skill dan hard skill. Setidaknya memiliki salah satunya sehingga
tidak tersesat di puncak Bonus Demografi itu.
Sebagai salah satu yang memiliki hobi membaca, dari layar maya saya
mengajak para generasi milenial agar luangkan waktu untuk berliterasi, karena
tanpa berliterasi hal itu akan sulit di saatnya tiba. Manfaat membaca itu
sangat menguntungkan. Jika kita sebagai generasi milenial yang memiliki
kualitas SDM yang baik, maka kita akan bersaing di puncak Bonus Demografi itu. Maka
saatnya merubah minsed identik belajar kita mulai dari akuisi, kompoten dan
profisien agar kita menjadi yang terbaik di bidang keahlian kita.
Ternyata IDM Antar Boru Menjadi Desa Mandiri 2019 Di NTT (Saatnya Intip Desa Boru )
Desa Boru Kecamatan
Wulanggitang-Flores Timur dinobatkan sebagai Desa Mandiri 2019 untuk Provinsi NTT. Berhasilnya peralihan status dari
Desa Maju di tahun 2018 menjadi Desa Mandiri 2019 dikarenakan memenuhi syarat
teknis dari aspek Indeks Desa Membangun
(IDM), yaitu dimensi lingkungan, sosial, ekonomi, serta di dukung dgn SDM yang
memadai.
Hemat penulis, Prestasi
yang diraih Desa Boru seyogianya menjadi motivasi untuk desa-desa di NTT,
terlebih Flores Timur karena Desa Boru memiliki kesungguhan dalam pengelolaan Dana
Desa yang digulirkan Pemerintah Pusat. Dengan demikian Nawacita dan Desa Membangun
benar-benar diimplementasikan oleh Pemerintah Desa setempat. Sebagai status
Desa mandiri memungkinan Desa Boru mendapatkan insentif dari Pemerintah Pusat
untuk kegiatan pembangunan di desa selain mendapatkan alokasi dana desa menjadi
berkurang karena Desa Boru telah mengotonomikan desanya dengan berbagai potensi
yang dimilik demi pemenuhan kebutuhan
warga.
Ketika menelusuri proses
pembangunan di Desa Boru, satu hal yang cukup menarik dari segi penciptaan generasi
penerus desa, yakni adanya keseriusan Pemdes Desa Boru yang fokus memanfaatkan
Dana Desa pengembangan SDM melalui peningkatan mutu Pendidikan di desa. Ternyata
hamper tiga tahun terakhir, Desa Boru memanfaatkan anggaran dari Dana Desa
untuk peningkatan Pendidikan yang lanyak bagi warga melalui bantuan beasiswa
yang dikuncurkan oleh desa.
Dibawah kepemimpinan
Kades Darius Don Boruk, sebagain warga telah di dorong untuk mengenyam Pendidikan
tinggi (S1 dan S2) berkat kuncuran Dana Desa yang setiap tahunnya di alokasikan
Rp 100 juta untuk beasiswa warga desa.
Selain itu juga, Dana
Desa yang dianggarakan melalui APBDes digunakan untuk mendorong semangati anak-anak
TK dengan Rp 60.000 per bulan yang digunakan untuk biaya operasional dan
belanja Pendidikan anak. Menurut Kades Boru, Darius don Boruk semua gebrakan
ini untuk merangsang pertumbuhan anak akan pentingnya yang namanya Pendidikan, dengan
itu dapat menciptakan generasi yang unggul untuk meneruskan pemabnguan di desa yang
akan datang.
Sebagai otang
Flores Timur, kita semestinya dan sudah saatnya kita belajar yang namanya
Indeks Desa Membangun (IDM). Kita perlu belajar dari Desa Boru yang telah menjadikan
dirinya Sebagai Desa Mandiri untuk keberlangsungan di desa kita masing-masing.
Profisiat Untuk Desa Boru ,Kecamatan Wulanggitang.
Minggu, 03 November 2019
Tingkatkan Kinerja Kader PPKBD, Maria Ana Kerans : Kedepan DP2KBP3A Flotim Berikan Peningkatan Kapasitas.
Dalam
rangka menigkatkan peran serta msyarakat
dalam pengolahan program KKBPK di Kabupaten Flores Timur , maka berbagai upaya
penumbuhan,pembinaan dan pengembangan IMP (PPKBD dan Sub PPKBD) harus terus dilakukan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Dalduk pada Dinas Pengendalian Penduduk,
KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Flotim, Maria B. Ana
Kerans, SKM, ketika memberikan materi terkait 1000 HPK dalam kegiatan Minilog
Kampung Kb di Desa Duabelolong, Kecamatan Ile Boleng yang gelar beberapa waktu lalu.
Maria B. Ana Kerans mengungkapkan kader PPKBD
merupakan sumber daya manusia lokal yang
sangat penting dan menjadi satu kekuatan yang dapat diandalkan untuk dapat
mempertahankan keberhasilan program KKBPK di lini lapangan. Sehingga perlu terus
diberikan wawasan terkait pelaksanaan progam KKBPK di masyarakat.
Lebih Lanjut
Ana Kerans menjelaskan, PPKBD selaku Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP)
sebagai bagian dari penggerak kegiatan pembangunan di lapangan diharapkan mampu
untuk melaksanakan fungsinya dengan baik. Karena bagaimanapun pembangunan dalam
bidang KKBPK tidak mungkin dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah tanpa
melibatkan peran serta masyarakat dalam hal in adalah Kader IMP atau PPKBD,”
katanya.
Dan mengharapkan
agar kedepannya PPKBD bekerja lebih giat lagi dalam membantu pemerintah dalam
meyukseskan program KB di lini lapangan dengan memberikan penyuluhan dan membuat
pencatatan dan pelaporan secara berkala.
Merawat Kerukunan , Kesbangpol Flotim Gelar Forum Dialog Lintas Agama Tingkat Kabupaten Flotim Di Ile Boleng
Dalam
rangka mewujudkan kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Flores Timur,Pemerintah
Kabupaten Flores Timur melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Flotim, menggelar forum diskusi lintas agama di Kecamatan Ile Boleng, Flotim, Senin,
(04/11/2019).
Kegiatan
tersebut mengambil tema’’Merawat Kerukunan Berbasis Kearifan Lokal Untuk Tetap
Mempertahankan Keutuhan NKRI”.
Hadir
pada kegiatan forum dialog lintas agama, Camat Ile Boleng, Jonas Sapakoli, S.Sos,Kepala Kesbangpol Flotim, Andreas
Kewa Ama, Anggota Forum Kerukunan Antar Umat Bergama Flotim, Para Kepala Desa, Tokoh
Agama, Tokoh Pemuda, OMK, Remaja Masjid. Kegiatan tersebut meruapak salah satu
program Kesbangpol Flotim yang di danai melalui APBD II Kabupaten Flotim Tahun
2019.
Camat
Kecamatan Ile Boleng, Jonas Sapakoli, dalam membuka kegiatan Forum Dialog Antar
Umat Beragama, menjelaskan pentingnya dialog lintas agama dalam karena fakta,
fenomena. Fakta karena perbedaan dan keberagaman, Fenomena yang kita saksikan persoalan
perbedaan yang selalu ditonjolkan melalu berbagai media massa (catak ,
elekronik, dan online). Dengan memupuk persaudaraan serta persatuan antar umat
beragama, Camat Ile Boleng menjelaskan salah satu jalur atau yang harus kita
tempuh adalah melalui dialog sebagai jalan terbaik satukan perbedaan.
Camat
Jonas Sapakoli mengharapkan agar tali persaudaraan yang dijalin melalui dialog
ini dapat memberikan kontrbusi terbaik dalam mencuptakan kedamaian di wilayah
Kabupaten Flotim dan Kecamatan Ile Boleng pada khususnya.
Kepala
Badan Kesbangpol Flotim, Andreas Kewa Ama, dalam pengantar awalnya mengajak
peserta yang hadir agar mengikuti kegiatan ini dengan saksama dan pada
gilirannya kita selalu menjaga kerukunan
dan perdamaian antar sesama umat beragam kita di Flores Timur pada umumnya dan
Kecamatan Ile Boleng pada khususnya.
Merawat Kerukunan , Kesbangpol Flotim Gelar Forum Dialog Lintas Agama Tingkat Kabupaten Flotim Di Ile Boleng
Dalam
rangka mewujudkan kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Flores Timur,Pemerintah
Kabupaten Flores Timur melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Flotim, menggelar forum diskusi lintas agama di Kecamatan Ile Boleng, Flotim, Senin,
(04/11/2019).
Kegiatan
tersebut mengambil tema’’Merawat Kerukunan Berbasis Kearifan Lokal Untuk Tetap
Mempertahankan Keutuhan NKRI”.
Hadir
pada kegiatan forum dialog lintas agama, Camat Ile Boleng, Jonas Sapakoli, S.Sos,Kepala Kesbangpol Flotim, Andreas
Kewa Ama, Anggota Forum Kerukunan Antar Umat Bergama Flotim, Para Kepala Desa, Tokoh
Agama, Tokoh Pemuda, OMK, Remaja Masjid. Kegiatan tersebut meruapak salah satu
program Kesbangpol Flotim yang di danai melalui APBD II Kabupaten Flotim Tahun
2019.
Camat
Kecamatan Ile Boleng, Jonas Sapakoli, dalam membuka kegiatan Forum Dialog Antar
Umat Beragama, menjelaskan pentingnya dialog lintas agama dalam karena fakta,
fenomena. Fakta karena perbedaan dan keberagaman, Fenomena yang kita saksikan persoalan
perbedaan yang selalu ditonjolkan melalu berbagai media massa (catak ,
elekronik, dan online). Dengan memupuk persaudaraan serta persatuan antar umat
beragama, Camat Ile Boleng menjelaskan salah satu jalur atau yang harus kita
tempuh adalah melalui dialog sebagai jalan terbaik satukan perbedaan.
Camat
Jonas Sapakoli mengharapkan agar tali persaudaraan yang dijalin melalui dialog
ini dapat memberikan kontrbusi terbaik dalam mencuptakan kedamaian di wilayah
Kabupaten Flotim dan Kecamatan Ile Boleng pada khususnya.
Kepala
Badan Kesbangpol Flotim, Andreas Kewa Ama, dalam pengantar awalnya mengajak
peserta yang hadir agar mengikuti kegiatan ini dengan saksama dan pada
gilirannya kita selalu menjaga kerukunan
dan perdamaian antar sesama umat beragam kita di Flores Timur pada umumnya dan
Kecamatan Ile Boleng pada khususnya.
Sabtu, 02 November 2019
Hari Arwah, Ku Kenang NamaMu Dengan Sebuah Lantunan Sajak
Arwah Lamaholot, NamaMu Abadi,
Senja Perlahan Memeluk Kegelapan Malam,
Aku Duduk Membingkai Kisah Sejarah Yang Berlalu,
MengenangMu Wahai Roh Ilahi Lamholot,
Saat Kupotret PesonaMu,
Ku lihat Kasih, Pengampunan, dan Kebenaran
Terpampang Di Puncak Boleng dan Mandiri
Walau RagaMu Telah Sirna dan Fana,
Namamu Tetap Abadi Tuk Dikenang,
Terima Kasih Lamaholot,
Jadilah Pelita Terangku,
Tuk Membawa Kesejukan Dunia.
Oleh : Asis Francis
Langganan:
Postingan (Atom)